jikalau setangkai bunga itu yang terlanjur ada padaku
dalam sebuah rengkuhan kesedihan
dalam kelopaknya yang meneteskan air mata
dan didalamnya kulihat sisi kecantikan
dalam buaian tanganku mengelus-eluskanmu
dibawah sinaran redup yang tampakkan bayang-bayang hitam
dalam sebuah kisah bunga mawar
di cerita penjajakan kehidupanku
aku laksana duri yang mereka singkirkan dari keindahan bunga mawar
mereka memisahkan ku dari tangkai indah itu
dalam butiran-butiran pasir yang gantikan cucuran airmatanya
dan Tuhan telah menempatkan ku disini
di dalam kehampaan
ku yang ada disini dalam ketidakmampuan
dan dunia yang menyeretku ada disini
Tuhan yang telah biarkanku untuk mengetahuinya
dan kelak peluhku ini akan menunjukku untuk bertahan dalam jalanku
namun bunga mawar telah hancurkan diriku
dunia telah mengajariku untuk bertahan agar tetap hidup
dari kelicikan dan kejahatan hidup yang senantiasa mengikuti dari belakang
dalam jiwa yang mencari perhentian
namun Tuhan tak mengizinkanku tuk mendapatkannya
bulir-bulir embun yang menetespun menghilangkan dahagaku dari keringnya hidup
mengalir sebuah keteguhan dalam setangkai bunga mawar
yang berikanku kesan luka kehidupan
dan Tuhan telah menghadiahkan kepadaku
sebuah kain yang bidadari-bidadari itu menari di baliknya
melepas semua debu yang buat tetesan hidupku jadi keruh
dalam sebuah tarian islam di Palestina
nyanyian yang buat sahdu menusuk jiwa
dan berdengung kesedihan dalam bung mawar
yang berkobar-kobar dalam qolbu
dan jika Tuhan telah berseru padamu....
maka dengarkanlah ia dalam alunan keislaman
apabial Tuhan memanggilmu,
datangilah ia dalam kekhusuan
hingga tangismu menghiasi bunga mawarku
yang tertanam di Palestina
karya:gita eva oktavia
Sabtu, 07 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar